Ucapan
Senin, 02 April 2012
Sore ini, hujan terus mengguyur kawasan Jakarta Utara sejak siang tadi. Seorang gadis sedang duduk malas di balik jendela kamarnya, menatap air yang terus-menerus menetes.
“Kenapa hujan tidak mau berhenti, sih!” ujar seorang gadis seraya menarik selimutnya untuk menghangatkan tubuhnya
Gadis itu kesal, karena hujan turun, ia jadi tidak bisa pergi kemana-mana. Padahal ia ingin sekali pergi jalan-jalan bersama teman-temannya. Alhasil, ia terkurung di kamar sendirian dengan udara dingin yang mencekam. Itulah sebabnya, kenapa gadis itu benci sekali dengan yang namanya hujan.
Seorang wanita separuh baya masuk ke kamar, dan menghampiri gadis itu.
“Sayang, apa kau tidak apa-apa, sepertinya kau sangat lesu hari ini?” tanya wanita itu seraya mengelus kepala putrinya itu
“Mama kan tau sendiri, aku benci hujan turun,” ujar gadis itu merengek
“Kalau begitu, mama buatkan pancake berry, kamu mau?”
Mendengar makanan kesukaannya diucapkan, gadis itu langsung mengangguk mengiyakan.
“Tapi ada syaratnya, kamu harus mau belanja di supermarket, soalnya bahan-bahannya sudah habis,” ujar wanita itu lembut
“Apa! Tapi diluar kan masih hujan,” ujar gadis itu memelas
“Kan ada payung, lagi pula supermarketnya dekat kok dari sini,”
Mulut gadis itu mengatup, ia sudah tidak dapat membantah permintaan mamanya ini. Akhirnya, demi pancake berry-nya, ia bergegas mengambil payung dan keluar rumah. Melawan hal yang paling dibencinya, yaitu hujan.
***
Meskipun ia sudah menggunakan jaket yang tebal, namun rasa dingin tidak bisa dihindari. Namun, sebenci-bencinya ia benci dengan hujan, ia bersyukur juga. Gara-gara hujan, setidaknya jalan menjadi sepi, tidak seramai saat hari cerah.
Ketika ia mau menyebrang, gadis itu kaget, karena tiba-tiba ada mobil yang lewat di depannya. Namun, bukan itu masalahnya. Masalahnya mobil itu melewati genangan air, dan menciprat ke baju gadis itu. Gadis itu hanya menatap tak percaya, melihat baju kesayangannya menjadi basah. Lalu, ia menoleh ke arah mobil itu, yang rupanya juga sudah berhenti dan keluarlah seorang pemuda tampan dari dalam mobil. Pemuda itu bergegas menghampiri gadis tersebut dengan payungnya.
“Maaf ya, aku benar-benar tak sengaja, tidak ada yang terluka kan?” tanya pemuda itu cemas
“Aku memang tidak terluka, tapi lihat, gara-gara kamu, bajuku jadi basah,” ujar gadis itu seraya menunjuk ke arah bajunya
“Maaf,” ujar pemuda itu lagi
Pemuda itu hanya mampu bilang maaf dan menunduk sedih, membuat gadis itu menjadi keki. Ia tak menyangka kalau ekspresi pemuda di hadapannya itu, akan seperti itu, membuat gadis itu merasa tak enak hati. Akhirnya, ia bergegas pergi meninggalkan pemuda itu, meskipun hatinya masih kesal dengan pemuda itu. Yah, benar-benar kesal.
***
“Amu, tumben kamu berangkat pagi, tidak seperti biasanya, ada apa?” tanya Chika, teman sekelas Amu
“Yah, gak apa-apa kan, memangnya kenapa kalo aku berangkat pagi?” tanya Amu
“Ajaib aja, biasanya kan kamu datangnya pasti pas bel masuk sekolah,”
“Cari suasana saja, sekali-kali aku juga ingin jalan santai ke…” ujar Amu tercekat melihat sosok pemuda yang kemarin itu.
“Siapa dia?” tanya Amu yang kini suasana hatinya sudah kesal lagi
“Oh dia, masak kamu nggak tau, dia kan ketua OSIS kita, Rey,” ujar Chika
“Yah kalau yang itu, aku juga tahu, maksudku pemuda yang ada di sampingnya, yang sedang pakai earphone,” ujar Amu bete
“Ya ampun, demi seluruh cowok cakep di dunia, dia itu Kira Yamato, murid terpopuler di sekolah kita,” jelas Chika shock
“Kalau dia populer, kenapa aku tidak mengenalnya,”
“Itu karena kamu orangnya nggak up to date, seluruh seantero sekolah ini juga tahu Kira, sudah tampan, keren, pintar, tajir, baik lagi,”
Amu jadi kesal mendengar temannya itu terus memuji Kira. Benar-benar membuat suasana hatinya memburuk. Dengan cepat, ia melangkah pergi melewati Kira. Tanpa sengaja Amu melirik ke arah Kira, namun ia kaget, karena Kira rupanya juga sedang menatap ke arahnya, mata mereka bertemu coklat dengan violet.
Chika yang melihat itu, tersenyum senang.
“Sepertinya babak baru akan dimulai,”
Label: Fanfic Cinta Sejati, My Fanfics
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)
0 comment:
Posting Komentar