Ucapan
Kamis, 05 April 2012
Seorang anak perempuan, berambut wavy-jeruk dan bermata hazel sedang menelurusi rak-rak buku . Yah, sekarang ia sedang berada di toko buku di kawasan Lembang untuk membeli buku bacaan baru. Namun, sepertinya ia belum juga menemukan buku yang dicarinya itu.
“Aduh, mana ya bukunya, jangan-jangan sudah habis,” ujarnya cemas
Setelah sekian lama mencarinya, akhirnya ia menemukan buku tersebut dan untung saja ia cepat datang, karena buku tersebut hanya tersisa satu buah. Di saat ia mau mengambil buku tersebut, sebuah tangan sudah mendahului untuk mengambilnya. Anak perempuan itu memasang wajah shock, bagaimana tidak, ia sudah lama menunggu buku tersebut diterbitkan, dan sekarang ia tidak mendapatkannya.
“Kamu tadi mau mengambil buku ini?” tanya seorang pemuda yang tadi mengambil buku tersebut
“I…iya,” ujar anak perempuan itu
“Sayang sekali ya, bukunya tinggal satu,”
“Iya, itu kan buku edisi terakhir, jadi pantas saja cepat diserbu orang,”
“Benar juga ya, ya sudah ini,” ujar pemuda itu seraya menyerahkan buku tersebut
“Apa!” anak perempuan itu kaget, tak menyangka kalau orang itu akan memberikan buku tersebut kepadanya
“Tapi bagaimana denganmu, bukannya kau juga menginginkan buku ini?” tanya anak perempuan itu ragu, meski ia juga senang
“Tak usah dipikirkan, aku bisa cari di toko buku lain, semoga saja masih ada yang tersisa,” ujar pemuda itu seraya beranjak pergi
“Terima kasih ya,” ucap anak perempuan itu sambil tersenyum manis
Pemuda itu hanya menjawab dengan melambaikan tangan, meninggalkan anak perempuan itu yang sedang memeluk buku tersebut.
“Semoga kita dapat bertemu lagi,” ujarnya lirih
***
“Aduh Alice, di saat begini, kamu bisa-bisanya baca ya,”
Orang yang dipanggil Alice itu hanya tersenyum, lalu melanjutkan membacanya. Temannya yang melihat itu hanya mendengus kesal. Memang ia sudah tahu kebiasaan salah satu temannya ini, yaitu kalau sudah baca halaman pertama, ia tidak akan menutup bukunya kalau belum selesai membacanya. Jadi, ia hanya membiarkan temannya itu untuk menyelesaikan bacaanya, karena ia juga tahu kalau Alice tidak suka diganggu saat ia sedang membaca. Tetapi anehnya, meskipun Alice sering membaca buku, bukan buku pelajaran lho, tapi sejenis novel dan komik. Ia selalu mendapat status murid pintar di sekolahnya.
“Hah, akhirnya selesai juga,” ujar Alice senang seraya menutup bukunya
Sebenarnya jam pulang sekolah sudah berbunyi sejak tadi, namun Alice lebih senang nongkrong di perpustakaan, karena suasana di sana selalu tenang, jadi ia bisa konsentrasi saat membaca. Namun keadaan berubah, saat ada suara ribut-ribut di depan perpustakaan.
“Kamu lagi…kamu lagi, bapak kan sudah pernah bilang, jangan sembunyi disini, kau selalu membawa keributan disini,” ujar salah seorang petugas perpustakaan
“Aduh pak, bukan saya yang bikin keributan, tapi mereka itu lho, jadi tolong usir mereka dong dari sini,” pelas seorang siswa seraya memohon
“Baiklah, tapi ini yang terakhir kalinya, saya membantumu,” ujar petugas perpustakaan itu
Akhirnya keributan bisa diatasi, siswa itu menarik napas lega. Ia bergegas mengambil sebuah buku dan duduk di sebelah Alice. Siswa itu tidak menyadari kalau ia terus dipandangi, sampai ia menoleh.
“Kamu…kamu kan yang di toko buku itu kan?” ujar Alice
“Iya, wah kita bertemu lagi nih. Oh ya, kemarin kita belum kenalan, namaku Kira Yamato, panggil saja Kira,” ujar Kira seraya mengulurkan tangannya
Kira, jadi ia murid popular yang selalu dibicarakan orang itu. Jujur saja, ia baru pertama kali bertemu dengan Kira, jadi Alice tidak dapat mengenali Kira pada waktu pertama bertemu. Berhubung Kira adalah murid populer di sekolahnya, ia jadi tak mau cari gara-gara. Kalau sampai fans girlnya tadi liat Kira lagi ngomong sama dirinya, ia pasti akan dijadikan bulan-bulanan oleh mereka. Melihat perubahan sikap Alice, Kira jadi bingung.
“Oh ya, nama kamu siapa?” tanya Kira memecah lamunan Alice
“Apa! Namaku Alice, Alice Gehabich,” ujar Alice gugup seraya menyambut uluran tangan Kira
“Oh ya, kemarin bagaimana, kamu dapat bukunya?” tanya Alice ketika ingat kejadian kemarin
“Tidak, sepertinya bukunya memang laku keras,” jawab Kira
Alice jadi merasa bersalah, pasti kemarin Kira sudah susah payah mencari buku tersebut di toko lain.
“Kalau begitu ini,” ujar Alice seraya menyerahkan buku
“Ini kan,” ujar Kira kaget
“Kamu pasti penasaran bagaimana ending ceritanya, jadi aku pinjamin saja, lagian aku juga sudah selesai membacanya,” jelas Alice
“Terimakasih, ya, kalau sudah selesai membacanya, aku pasti kembaliin,” ujar Kira seraya tersenyum
“Iya,” ujar Alice pendek
Entah kenapa, seketika rasa gugup Alice seketika hilang ketika melihat senyuman Kira. Apa mungkin ini gara-gara pertemuan pertama mereka?
Label: Fanfic Cinta Sejati, My Fanfics
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)
0 comment:
Posting Komentar